Wednesday, April 15, 2015

Di Negara Tetanggal Gula Tebu Mulai di Tinggalkan, Beralih ke Stevia

Negara- negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman, Belanda, Singapore, Malaysia dan negara- negara lain mulia meninggalkan gula tebu. Mereka beralih menggunakan Gula Stevia. Karena di lihat dari faktor resiko gula tebu ckup mengkhawatirkan.
Mereka telah menggunkan stevia sejak dahulu kala. sedangkan Indonesia Stevia sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Tetapi karna sesuatu hal tanaman stevia sempat di hanguskan dlu tanpa sisa. Kmudian pada suatu saat ada seorang Profesor yang melaksankan tugas di Jerman dan Membawa manfaat daun Stevia ke Indonesia untuk di sampaikan ke masyarakat umum.

lagi- lagi masyarakat indonesia sulit untuk di ajak ke lembaran baru. Kita nyaman dengan konsumsi gula tebu karena sudah membudaya sejak dulu. Padahala apabila sudah terkena diabetes maka sulit untuk di sembuhkan. dan apabila sudah komplikasi bisa lebih parah lagi. Semoga Masyarakat kita menyadari akan hal itu dan segera mengadakan perubahan untuk kesehatan. Semakin menjamur masyarakat Indonesia yang mengalami Diabetes Militus.

Berikut ini ada Video dari negara tentangga, yang menjadikan bukti, semoga masyarakat kita segera menyadarinya.




Rekomendasi Stevia dari Balitbang Kemenkes

Masyarakat Indonesia masih sangat awan dengan pemanis selain gula. Bagi mereka pemanis ya Gula tebu. padahal itu adalah suatu pemikiran yang kurang berkembang. Memang pemanis gula dari tebu terasa paling nikmat. Tapi di balik nikmat itu membuat masyarakat Indonesia terlena dan banyak sekali sahabt yang mengalami diabetes Militus.

350 juta orang di seluruh dunia mengidap penyakit diabetes. Pada tahun 2004, sekitar 3.4 juta orang meninggal karena kadar gula darah yang tinggi. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit DM terjadi pada negara dengan tingkat penghasilan rendah dan menengah.
WHO memperkirakan jumlah kematian akibat diabetes akan meningkat dua kali lipat selama periode 2005-2030.
Makanan sehat, aktivitas fisik secara rutin, menjaga berat badan dan menghindari tembakau dapat mencegah atau memperlambat kemunculan DM tipe 2.  jual gula stevia

Pernah kah kita menyadari fenomena ini ? Bagaikan Bunung Es. Orang akan mengalami diabetes militus apabila pangkreas tidak dapat memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Salag satu cara adalah mencegahnya. Pemanis STEVIA merupakan solusi yang tepat. karena selain manis juga mengandung Zat Steviol yang dapat menstabilkan Gula darah.

Apabila ingin lebih jauh mengerti Apakah Stevia Itu ?? Apa Manfaat Stevia ??  Amankah Stevia di konsumsi ?? Apakah ada teori secara Ilmiahnya ?? Bagaimana Proses pembudidayaanya ?? dan bagaimana cara mendapatkan Stevia ?? silahkan liat video di bawah ini sampai selesai...

Semoga Bemanfaat,, sebarkan ke Seluruh Indonesia dan semoga menjadi gula Nasional




Cara Mencegah Diabetes Militus

Pencegahan penyakit diabetes melitus tipe 2 terutama ditujukan kepada orang-orang yang memiliki risiko untuk menderita DM tipe 2. Tujuannya adalah untuk memperlambat timbulnya DM tipe 2, menjaga fungsi sel penghasil insulin di pankreas, dan mencegah atau memperlambat munculnya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Faktor risiko DM tipe 2 dibedakan menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Usaha pencegahan dilakukan dengan mengurangi risiko yang dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi contohnya ras dan etnik, riwayat anggota keluarga menderita DM, usia >45 tahun, riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi>4000 gram atau riwayat pernah menderita DM gestasional (DMG), dan riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi contohnya berat badan berlebih, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi (> 140/90 mmHg), gangguan profil lipid dalam darah (HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida > 250 mg/dL, dan diet tak sehat tinggi gula dan rendah serat. Pencegahan DM juga harus dilakukan oleh pasien-pasien prediabetes yakni mereka yang mengalami intoleransi glukosa (GDPP dan TGT) dan berisiko tinggi mederita DM tipe 2.
Pencegahan DM tipe 2 pada orang-orang yang berisiko pada prinsipnya adalah dengan mengubah gaya hidup yang meliputi olah raga, penurunan berat badan, dan pengaturan pola makan. Berdasarkan analisis terhadap sekelompok orang dengan perubahan gaya hidup intensif, pencegahan diabetes paling berhubungan dengan penurunan berat badan. Menurut penelitian, penurunan berat badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe 2. Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.
Akitivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolah raga rutin, minimal 150 menit perminggu, dibagi 3-4 kali seminggu. Olah raga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada pasien prediabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan membantu mencapai berat badan ideal. Selain olah raga, dianjurkan juga lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar daripada menggunakan mobil, dll.
Merokok, walaupun tidak secara langsung menimbulkan intoleransi glukosa, dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM tipe 2. Oleh karena itu, pasien juga dianjurkan berhenti merokok.

Dari beberapa pernyataan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diabetes akan sangat efektif bila di cegah. Yaitu dengan megkonsumsi peanis yang aman, yaitu pemanis dari daun STEVIA.



Definisi dan Tipe Diabetes

Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien diabetes melitus.
Diabetes mellitus, atau yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh:
  • ketidakmampuan organ pankreas untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau
  • tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif, atau
  • gabungan dari kedua hal tersebut.
Pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, akan terjadi peningkatan kadar glukosa (gula) darah yang disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh kita, terutama pada saraf dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah pasien diabetes mellitus.
Diabetes mellitus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Diabetes melitus tipe 1, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas.
  • Diabetes melitus tipe 2, yang disebabkan oleh resistensi insulin, sehingga penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif.
  • Diabetes gestasional, adalah hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan.
Selain tipe-tipe diabetes melitus, terdapat pula keadaan yang disebut prediabetes. Kadar glukosa darah seorang pasien prediabetes akan lebih tinggi dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes melitus. Yang termasuk dalam keadaan prediabetes adalah Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT). Keadaan prediabetes ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung atau stroke.

 Untuk mencegah agar tidak mudah Diabetes maka kita harus memulainya sejak dini. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Dsini kami menyampaikan tentang fakta di lapngan indonesia khususnya dan dunia umunya. Satu- satunya pemanis yang dapat menstabilkan gula darah adalah STEVIA. Saat ini masyarakat belum mengetahui tentang manfaat Stevia. Karena diluar sana Tanaman Stevia sudah digunakan sebagai pemanis Nasional, karena lebih aman dari pada Gula Tebu.
Kami menyediakan dari bibit sampai produk yang siap di konsumsi. Selain itu kmai juga melayani Ekspor, Partai besar, Grosir dan Eceran.


Friday, April 3, 2015

Bahaya Diabetes Militus

Bahaya Diabetes Militus, 5 Komplikasi yang Paling Berbahaya

Sebagian besar penderita diabetes tidak sadar akan bahaya komplikasi yang bisa muncul akibat penyakit diabetes ini. Karenanya kami merasa sangat perlu untuk memberikan informasi mengenai efek negatif tersebut. Selain itu Anda juga akan menemukan solusinya sebelum Anda selesai membaca artikel ini. Tanpa panjang lebar lagi, inilah 5 efek negatif diabetes yang sangat berbahaya: jual gula stevia

1. Gagal Ginjal

 Gagal ginjal merupakan salah satu bentuk komplikasi yang dapat dipicu oleh diabetes. Hal ini karena dengan meningkatnya kadar gula darah, tugas ginjal menjadi bertambah. Padahal ginjal hanyalah bertugas menyaring zat-zat racun. Dengan meningkatnya kadar gula darah, ginjal terpaksa harus menyaring kelebihan gula darah tersebut untuk selanjutnya dibuang melalui urin.
Akibat tugasnya yang semakin berat tersebut, ginjal lama kelamaan dapat mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi bergantung pada seberapa parah kerusakan tersebut. Jika sudah tergolong parah, maka penderita akan lebih cenderung mengalami gagal ginjal. Untuk mengatasinya, tahap pertama adalah dengan melakukan cuci darah yang sebenarnya merupakan solusi sementara. Solusi yang sebenarnya adalah dengan mendapatkan ginjal pengganti untuk menggantikan tugas ginjal yang mengalami kerusakan tersebut.

2. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik merupakan kerusakan mata yang dipicu oleh meningkatnya kadar gula darah. Kerusakan yang terjadi awalnya hanya berupa gangguan penglihatan biasa. Namun jika tidak segera ditangani dengan baik, gangguan penglihatan yang awalnya ringan tersebut dapat berkembang menjadi gangguan penglihatan akut. Jika hal ini terjadi, biasanya retina sebagai lensa mata sudah mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga ia kehilangan fungsinya. Akibatnya tentu saja penderita dapat mengalami kebutaan permanen.
Kebutaan permanen tentunya akan sangat sulit diatasi karena fungsi retina sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Sementara itu, jika masih dalam tahap gangguan penglihatan ringan, teknik koagulasi dengan menggunakan laser terbukti efektif dalam hal memperbaiki gangguan penglihatan yang dialami. Ini artinya ketika gangguan penglihatan yang dialami masih tergolong ringan, maka akan lebih baik jika pemeriksaan mata dilakukan guna mencegah terjadinya kerusakan retina.

 

3. Ulkus Diabetes Melitus

Ulkus diabetes melitus atau gangren sebenarnya berawal dari luka biasa yang kehadirannya tidak disadari oleh penderita. Akibatnya luka yang awalnya tidak terlalu parah tersebut kemudian berkembang menjadi ulkus diabetes. Hal ini karena kadar gula darah penderita yang meningkat sangat membantu perkembangan bakteri jahat di daerah sekitar luka. Perkembangan bakteri jahat itulah yang kemudian menyebabkan luka menjadi terinfeksi. Jika sudah demikian, amputasi atau pemotongan biasanya dilakukan dengan harapan dapat mencegah infeksi menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Jika dilihat dari segi medis, amputasi memang cara terbaik. Namun bagi penderita, amputasi tentu saja akan sangat merugikan karena mereka harus kehilangan salah satu bagian tubuhnya. Karena alasan ini, sebagian dari penderita ada yang menolak dilakukannya amputasi tersebut yang justru semakin meningkatkan resiko kematian dini.

4. Hipertensi

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gula darah. Bahkan karena hubungannya tersebut, penderita diabetes dikatakan memiliki resiko untuk terkena hipertensi dua kali lipat jika dibandingkan dengan orang normal. Hal ini karena dengan menderita kencing manis, resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah akan semakin meningkat. Sementara itu, penyumbatan pembuluh darah merupakan pemicu meningkatnya tekanan darah.
Guna mengurangi resiko hipertensi tersebut, kestabilan kadar gula darah tentu saja harus dijaga. Banyak cara yang dapat dilakukan termasuk menjalani pengobatan medis diabetes secara teratur. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula untuk melakukan perubahan gaya hidup, pengendalian terhadap berat badan dan pengaturan pola makan.

5. Penyakit Jantung

Selain hipertensi, penyakit lainnya yang juga sangat erat kaitannya dengan penyakit gula darah adalah penyakit jantung. Hal ini karena dengan anda menderita kencing manis, maka resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah akan semakin meningkat. Penyumbatan pembuluh darah yang terjadi tersebut tentunya akan menghambat penyampaian nutrisi dan oksigen. Sementara itu, jantung merupakan organ vital yang berfungsi memompa darah. Dengan fungsi tersebut, tentunya ia sangat memerlukan asupan nutrisi dan juga oksigen dalam jumlah yang cukup. Dengan kata lain, asupan nutrisi dan oksigen yang tidak terpenuhi akan cenderung mengurangi fungsi jantung sebagai pemompa darah.

Cara Tepat Menghindari Komplikasi Diabetes

Pengobatan medis diabetes terbukti belum mampu mengatasi akar penyebab penyakit gula darah tersebut. Lalu apa solusi sahabat diabetes agar dapat mengatasi penyakitnya sekaligus terhindar dari komplikasi akibat diabetes? Solusi terbaik sahabat diabetes ada pada konsumsi pemanis daun STEVIA.pemanis daun STEVIA dari penelitian para ahli dan penelitian laboratorium  mengatasi diabetes, telah terbukti mampu mengembalikan fungsi sel beta pankreas dan memperbaiki sensitifitas sel terhadap insulin. Dengan khasiat yang telah terbukti secara klinis tersebut, maka nantinya gula darahpun akan dapat kembali stabil.

klik Link di bawah ini untuk mengetahui produk- produk stevia

Macam- Macam Produk Stevia